Rabu, 24 September 2014

Gunungronggo Village

Ini adalah kisah daerah saya. Saya tinggal di suatu perkampungan yang kecil namun sangat nyama, karena disana udaranya masih bersih dan sejuk. Meskipun banyak warganya yang memiliki sepeda motor, namun untuk pergi ke pasar tradisional yaitu Pasar Tajinan yang jaraknya lumayan dekat dengan desa saya. Pasar Tajinan salah satu pasar yang cukup rame ,karena kebanyakan warga di kampung saya menjual hasil kebunnya seperti kubis, brokoli, tomat, lombok dan sayuran lainnya di pasar tersebut. Desa saya bernama Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Di daerah saya masih banyak lahan-lahan yang kosong sebagai lahan perkebunan dan pertanian. Karena kebanyakan para warga di daerah saya berprofesi sebagai petani.
Kampong saya sering disebut daerah pelosok dan terpencil, padahal menurut saya tidak. Karena setelah kampong saya masih ada kampung-kampung yang mungkin menurut saya lebih pelosok dari pada kampung saya. Di kampung saya ada sebuah wahana untuk berenang dan biasanya para warga menjadikan tempat itu sebagai tempat rekreasi. Maklumlah karena sebagian besar warga di kampung saya tidak banyak mengenal tempat-tempat rekreasi yang ada di Malang. Tempat itu bernama Jenon, dulunya tempat itu tidak terawat, namun setelah banyak orang yang mengenal tempat tersebut akhirnya para warga bersepakat untuk membenahi tempat itu. Disana terdapat fasilitas seperti café, gajebo, tempat karaoke, kolam ikan, dan taman bunga.
Meskipun kampung saya jauh dari perkotaan namun rumah warga yang ada di daerah saya tidak kalah dengan rumah perkotaan. Warga di kampung saya kebanyakan mempunyai rumah besar dan perkebunan yang sangat luas membuat mereka betah mencari uang di kampung dari pada pergi ke kota. Karena mereka berpendapat kalau bisa mencari uang di lahan sendiri kenapa harus cari di lahan orang lain. Mungkin pedoman itu yang menjadikan prinsip bagi mereka. Begitulah sepenggal cerita saya tentang daerah yang saya tinggali. Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar